Minggu 8 : Kaitan Manusia dan Budaya
Pengertian Budaya
Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang mempunyai arti bahwa segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan budi manusia. Secara harfiah,
budaya ialah cara hidup yang dimiliki sekelompok masyarakat yang diwariskan
secara turun temurun kepada generasi berikutnya. Adapun perbedaan antara agama,
suku, politik, pakaian, lagu, bahasa, bangunan, maupun karya seni itu akan
membuat terbentuknya suatu budaya.
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli
·
Soelaiman
Soemardi & Selo Soemardjan menerangkan bahwa suatu kebudayaan
merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu kebudayaan
memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di
masyarakat. Seorang arkeolog, R. Seokmono menerangkan bahwa budaya
adalah hasil kerja atau usaha manusia yang berupa benda maupun hasil buah
pemikiran manusia dimasa hidupnya.
·
Kluckhohn
dan Kelly: Pengertian kebudayaan menurut Kluckhohn dan Kelly, adalah semua
rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang tersurat maupun yang
tersirat, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang
potensial untuk perilaku manusia.
·
E.B.
Taylor: Pengertian kebudayaan menurut E.B. Taylor bahwa arti kebudayaan
adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat
·
Dalam
teori kebudayaan C.A Van Peursen, perkembangan budaya manusia dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu mitis, ontologis, dan fungsionalis.
·
C.A
van Peursen (1976) mengajukan bahwa kebudayaan terdiri dari tiga dimensi yaitu
mitis, ontologis, dan fungsional. Dalam dimensi mitis, relasi manusia dengan
lingkungannya bersifat terbuka. Pada dimensi ontologis, relasi manusia dengan
lingkungannya bersifat tertutup. Dan pada dimensi fungsional, relasi manusia
dengan lingkungan bersifat partisipatif.
o
Dimensi
mitis ditandai oleh manusia yang merasa dirinya dikelilingi oleh gaya tak
terlihat disekitarnya. Dimensi mitis disebut juga pandangan ekosentris dimana
manusia berintegrasi dengan alam dan dikendalikan oleh alam.
o
Dimensi
ontologis ditandai oleh manusia yang tidak lagi hidup dalam kekuasaan mitis
namun bebas untuk memeriksa apapun. Dimensi ontologis disebut juga pandangan
antroposentris dimana manusia bersifat asertif dan mengendalikan alam.
o
Dimensi
fungsional ditandai oleh sikap dan kondisi pikiran yang tidak lagi terkesan
dengan sekitarnya, tidak lagi mengambil jarak dengan objek, namun ia ingin membentuk
hubungan terhadap segala hal dalam lingkungannya. Dimensi ini diidentifikasi
sebagai kebudayaan modern.
Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal
yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang
peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial
manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu
memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi),
Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g
berbudaya dan lain sebagainya.
Contoh hubungan manusia dan
kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia
sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan
manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan
masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama
lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang
lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat
dilakukan dengan lebih cermat.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://amarcivicus.blogspot.co.id/2013/05/teori-kebudayaan-van-peursen.html
Comments
Post a Comment